Senin, 29 November 2010

A-Z Tentang Coklat

Olahan Coklat
  
             Coklat atau produk olahan dari buah kakao adalah makanan sehat. Pohon kakao yang menghasilkan buah yang selanjutnya diolah menjadi coklat terdiri menjadi tiga macam, yaitu criollo, forastero dan trinitario. Kakao jenis criollo mempunyai rasa yang kompleks dan lembut, tetapi cita rasa coklatnya kurang kuat, sementara forastero memiliki cita rasa coklat yang kuat. Sedangkan trinitario merupakan hasil persilangan antara criollo dan forastero.

            Kata coklat berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec) yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Mexico percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat yang berasal dari surga kepada mereka. Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528, dan oleh orang-orang Spanyol minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Pada tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts, Amerika Serikat.    
         
 Khasiat coklat
            Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan bukan pemakan. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang. Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.

Studi Dr Rutai Hui dari “Chinese Academy of Medical Sciences” dan “Peking Union Medical College” di Beijing, China, dan rekannya menyimpulkan bahwa coklat hanya membantu orang yang memiliki faktor resiko sakit jantung dan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tak berlebihan. Sebagaimana disebutkan dalam American Jounal of Clinical Nutrition.

Sebuah studi yang dirilis pada Maret memperlihatkan bahwa dari 19.300 orang, mereka yang makan paling banyak coklat memiliki tekanan darah yang lebih renda. Selain itu mereka juga memiliki kemungkinan lebih kecil menderita stroke atau serangan jantung selama 10 tahun ke depan.

Namun, para peneliti mengeluarkan peringatan, perbedaan dalam konsumsi coklat antara kelompok yang mengkonsumsi coklat paling banyak dan paling sedikit adalah sekitar enam gram. Hui dan rekannya mencari catatan medis untuk menemukan studi yang mengkaji bagaimana coklat mempengaruhi lemak darah, atau lipid, dan menemukan delapan percobaan yang melibatkan 215 orang.

Ketika semua studi dianalisis secara bersama, para peneliti tersebut mendapati bahwa makan coklat mengurangi tingkat LDL, atau kolesterol “jahat” sampai lima miligram/dL dan mengurangi total kolesterol dalam jumlah yang sama.

Analisis lain memperlihatkan, hanya orang yang makan sedikit coklat dengan 260 miligram polyphenols, atau kurang dapat mengalami dampak menurunkan kolesterol. Namun hal itu tak berpengaruh pada orang yang mengkonsumsi lebih banyak coklat.

Polyphenols adalah zat anti-oksidan yang terdapat pada buah, sayur-mayur, coklat dan anggur putih. Satu batang coklat susu seberat 1,25 ons berisi sebanyak 300 miligram polyphenols.

Para peneliti itu juga mendapati bahwa orang yang sehat tak memperoleh dampak menurunkan kolesterol dari coklat. Sedangkan bagi orang dengan faktor resiko sakit jantung, seperti diabetes, coklat dapat menurunkan tingkat kolesterol LDL mereka dan seluruh kolesterol turun hingga 8 miligram/masing-masing.

    Selama ini ada pandangan bahwa permen coklat menyebabkan caries pada gigi dan mungkin juga bertanggung jawab terhadap munculnya masalah kegemukan. Tak dapat disangkal lagi bahwa kegemukan adalah salah satu faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Tetapi studi di Universitas Harvard ini menunjukkan bahwa jika Anda mengimbangi konsumsi permen coklat dengan aktivitas fisik yang cukup dan makan dengan menu seimbang, maka dampak negatip permen coklat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

             Di Amerika Serikat konsumsi coklat hanya memberikan kontribusi 1% terhadap intake lemak total sebagaimana dinyatakan oleh National Food Consumption Survey (1987-1998). Jumlah ini relatif sedikit khususnya bila dibandingkan dengan kontribusi daging (30%), serealia (22%), dan susu (20%). Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak mengandung kolesterol. Untuk tetap menekan lemak jenuh agar tidak terlalu tinggi, ada baiknya membatasi memakan cokelat hanya satu batang saja per hari dan mebatasi mengkonsumsi suplement atau makanan lainnya yang mengandung catechin seperti apple dan teh.

             Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Mengapa? Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.

           Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Biji Kakao

Porsi makan coklat yang diperbolehkan
           Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
            Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Coklat juga tidak bisa dikatakan sebagai penyebab utama munculnya plaque gigi karena plaque gigi juga bisa timbul pada orang yang mengkonsumsi makanan biasa sehari-hari. Hanya saja coklat perlu diwaspadai, khususnya bagi orang-orang yang rentan menderita batu ginjal. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Oleh karena itu kiat sehat yang bisa dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan coklat.
           Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Konon Raja Montezuma di jaman dahulu selalu mabuk minuman coklat sebelum menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.
Berikut komposisi yang terdapat dalam coklat:

1. Asam Stearat (35%) dan Asam Palmitat (25%).
2. Asam Oleat (35%) dan Asam Linoleat (3%).
3. Gula (Sukrosa).
4. Theobromine.
5. Polyphenol.
6. Phenyletylamine
7. Katekin.


              Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.

             Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.

    Khasiat coklat itu diantaranya:

1. Menurunkan tekanan darah.
2. Mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi.
3. Mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.
4. Dapat membuat orang tenang dan membuat perasaan menjadi gembira.atau Membuat bersemangat         kembali
5. coklat ternyata berkhasiat membuat umur seseorang menjadi lebih panjang.
6. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa coklat mungkin juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit stroke.
7. Membantu tubuh beristirahat atau mengurangi susah tidur


        Produk coklat cukup beraneka ragam. Misalnya, ada coklat susu yang merupakan adonan coklat manis, cocoa butter, gula dan susu. Selain itu ada pula coklat pahit yang merupakan coklat alami dan mengandung 43% padatan coklat. Coklat jenis ini bisa ditemukan pada beberapa produk coklat batangan. Kandungan gizi coklat bisa dilihat pada tabel.

Zat Gizi Coklat Susu Coklat Pahit

    * Energi (Kal) 381 504
    * Protein (g) 9 5,5
    * Lemak (g) 35,9 52,9
    * Kalsium (mg) 200 98
    * Fosfor (mg) 200 446
    * Vit A (SI) 30 60

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar