Kamis, 02 Desember 2010

Manfaat-Manfaat Jahe

Manfaat-Manfaat Jahe
zingiber officinale

          Di balik rasanya yang pedas, jahe ( zingiber officinale ) mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia sob. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe, permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Kalau di malam yang dingin kita minum segelas wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe sob, sudah pasti badan terasa hangat (aku sendiri juga sering kok sob minum STMJ hehe). Khasiat ini memang paling populer yang dimiliki oleh jahe. Jahe juga banyak digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue. Rimpang tanaman terna ini sudah umum dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penggunaannya dalam pengobatan pun sudah dilakukan sejak zaman baheula. Kini, negara-negara Barat juga melakukan penelitian terhadap tanaman ini untuk digunakan dalam pengobatan. Di Denmark, tanaman ini diteliti untuk mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi rematik, dan terbukti berhasil sob.

       Namun, jahe sebenarnya lebih populer sebagai bahan makanan dan minuman. Di Jepang rebungnya dijadikan bahan sayur, acar, atau asinan. Hasil olahan itu sangat populer karena aroma dan citarasanya khas. Terhadap tubuh, makanan dari rebung jahe membantu menyehatkan badan, memperlancar air seni, dan memperbaiki sistem pencernaan.

      Di Indonesia sendiri sob mungkin baru orang Manado aj yang memanfaatkan rebung jahe sebagai salah satu pendamping nasi untuk lalapan didampingi sambal yang pedas. Cara memakannya selalu diikuti dengan meminum saguer (semacam tuak). Terkadang rebung jahe terlebih dahulu dimasukkan ke dalam saguer, dan supaya awet ke dalamnya diberi sedikit garam. Dengan lalapan semacam ini, konon tenaga kita menjadi berlipat ganda.

      Di cina sob, jahe segar di anggap berbeda dengan jahe kering. Bahkan ada seorang ahli tumbuhan kuno yang mengira jahe berasal dari dua tanaman yang berbeda. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung , nyeri perut, diare, batuk dan rematik. Di cina, jahe kering juga telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Di cina juga di temukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi. Selain di negeri tirai bamboo, yang dikabarkan telah mengenal jahe 2000 tahun sebelum masehi adalah india.

       Di india jahe segar juga dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma, batuk dan rasa nyeri yang hebat dan mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguan pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik bahkan , pada abad ke 19, sari jahe menjadi obat asma dan batuk yang populer di india. Untuk obat batuk, sari jahe di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.

         Negara-negara barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional. Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke 11. Dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di inggris, setelah lada hitam. Harga bumbu dapur ini juga ketika itu selangit, untuk memperoleh 1 pon ( setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang nilainya setara sengan seharga seekor domba.

        Kebanyakan orang eropa minum teh jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum dua atau tiga cangkir penuh teh jahe dapat mengurangi gejala gout (penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.


PENELITIAN TERBARU

       Peneliti-peneliti modern ternyata member dukungan terhadap penggunaan ‘ramuan tradisional’ jahe ini. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam.

Penelitian terhadap binatang percobaan tikus yang di lakukan di cina dan Negara – Negara barat, menunjukan bahwa jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro (laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (= bersifat antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga menghambat pertumbuhan dari kuman.

Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan (anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).

Para ahli juga ada yang mencoba jahe untuk mengobati migren. Pengujian ini di dorong terapi ayurveda untuk mengobati gangguan pada sistem saraf. Khasiat jahe sebagai obat migren ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pada umumnya penelitian jahe diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat dari jahe segar dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe kering aakan memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.

Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukakl ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.

      

Manfaat-Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:

   Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah,
   sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih
   hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan
   darah menjadi turun.

   Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease
   yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah
   lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.

   Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi
   tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat
   antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
   tersumbat nya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
   Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.

   Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini
   menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada
   orang yang mengalami mabuk perjalanan.
   Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe
   sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas
   jari,
   masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum.
   Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan,
   makan dua kerat jahe mentah.

   Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu  mengeluarkan angin. Bisa
   meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak
   mengkonsumsi makanan berlemak.

   Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang
   membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di
   dalam tubuh.

   Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri
   rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali
   sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau
   menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.



           Tanaman rimpang lainnya yang juga biasa dijadikan makanan adalah lengkuas (Alpinia galanga) putih. Bunga tanaman ini bisa dimakan mentah atau diawetkan dengan sayuran lain menjadi acar. Namun, pemanfaatannya cuma sebatas itu, pun tidak terlalu populer.

      Rimpang lengkuas putih lebih populer sebagai salah satu bagian bumbu penyedap makanan. Lengkuas juga sering digunakan sebagai bagian bahan saos.

Sementara lengkuas merah lebih terkenal sebagai tanaman berkhasiat obat. Rimpang ini, yang dimasak dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah dilumatkan dengan perbandingan 4 – 5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa menjadi obat kurap dengan cara dioleskan pada kulit yang terserang kurap. Bahkan bila diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat.

Source : www.duniatanaman.com

2 komentar:

  1. klo mo bepergian jauh harus bawa jahe ya sob heheheheheheehe.................

    BalasHapus
  2. mas Andik osi-osi ae hahahahahaha

    BalasHapus